Minggu, 06 Mei 2012

Mengapa Begini Mengapa Begitu - Ven Thubten Chodron (English Version: I Wonder Why) - Part 12 - Meditasi



Anumodana Penerjemah : Tim Sekber PMVBI (Sdr. Amri, S.E.)


MEDITASI
Apa itu meditasi?
Kata bahasa Tibet untuk meditasi adalah "gom." Ini memiliki kata dasar yang sama dengan kata-kata yang artinya membiasakan. Meditasi adalah membiasakan diri kita dengan sikap positif, konstruktif, dan realistik. Meditasi membangun kebiasaan baik dari batin. Meditasi bukan duduk dalam posisi vajra penuh, dengan punggung tegak seperti panah, dan ekspresi suci di wajah kita. Meditasi dilakukan dengan batin. Bahkan bila tubuh berada pada posisi sempurna, bila batin berkeliaran dan berpikir tentang objek kemelekatan, itu bukanlah meditasi. Dengan meditasi, kita mentransformasikan pikiran dan pandangan kita sehingga batin kita lebih welas asih dan mendekati kenyataan.

Dapatkah meditasi menjadi berbahaya? Beberapa orang mengatakan kamu dapat gila karenanya. Benarkah itu?
Bila kita belajar bagaimana bermeditasi dari seorang guru berpengalaman yang memberikan instruksi dalam metode yang dapat dipercaya, dan bila kita mengikuti instruksi ini dengan benar, maka tidak ada bahaya sama sekali. Meditasi sederhananya adalah membangun kebiasaan baik dari batin. Ini kita lakukan secara bertahap; tidaklah bijaksana mencoba praktik lebih tinggi tanpa intruksi yang tepat, ketika kita masih pemula. Namun, bila kita praktik dalam jalan yang terpercaya secara bertahap, kita juga dapat menjadi Buddha!
Untuk bermeditasi, kita pertama-tama harus menerima intruksi meditasi dari guru yang dapat diandalkan. Beberapa orang berpikir mereka dapat menemukan jalannya sendiri untuk bermeditasi dan bahwa mereka tidak butuh belajar dari guru yang berpengetahuan. Ini sangat tidak bijaksana. Keuntungan bagi kita untuk mendengar ajaran yang diberikan oleh sumber terpercaya seperti Sang Buddha. Ajaran ini telah diuji oleh para cendikiawan dan dipraktikkan oleh ahli meditasi yang telah mencapai hasil. Dalam cara ini, kita dapat menentukan silsilah dari ajaran dan praktik meditasi adalah sah dan berharga untuk dipraktikkan. Belakangan ini banyak orang mengajarkan meditasi dan jalan spritual, tetapi kita seharusnya memeriksanya dengan seksama dan tidak sekedar melompat dengan riang ke sana. Bila praktik meditasi diajarkan oleh Sang Buddha dan menurun dalam silsilah murni, kita dapat mempercayainya. Praktik seperti ini tidak dibuat atas tingkah seseorang.
Bagaimana kita belajar meditasi? Apa saja jenis-jenis meditasi?
Pertama, kita mendengar ajaran dan kemudian memperdalam pemahaman kita dengan memeriksa dan merenungkannya. Kemudian, kita kombinasikan apa yang telah kita pelajari dengan arus batin kita melalui meditasi. Contohnya, kita mendengar ceramah tentang bagaimana membangun cinta tiada batas bagi semua mahluk. Lalu, kita memeriksa dan menyelidiki bila memungkinkan. Kita lalu mengerti tiap langkah dalam praktik. Kemudian, kita membangun kebiasaan baik batin dengan mengintegrasikannya dengan kita sendiri: kita mencoba mengalami langkah-langkah menuju cinta tanpa batas. Itulah meditasi.
Secara umum ada dua jenis meditasi: meditasi yang dirancang untuk mengembangkan konsentrasi, dan meditasi yang mengembangkan kemampuan analisis dan kebijaksanaan. Sang Buddha mengajarkan beragam teknik meditasi dan silsilahnya masih ada hingga hari ini. Meditasi sederhana memperhatikan nafas dapat dilakukan untuk menenangkan batin dan membebaskannya dari obrolan biasa. Ini membantu kita lebih tenang dalam kehidupan sehari-hari dan tidak khawatir berlebihan. Meditasi lain membantu kita mengendalikan amarah, kemelekatan dan keirihatian dengan mengembangkan sikap positif dan realistik pada orang lain. Ada meditasi penyucian untuk membersihkan jejak perbuatan negatif dan menghentikan perasaan bersalah yang menghantui. Dalam beberapa meditasi, kita melihat melalui fantasi tentang siapa kita dan membangun percaya diri yang realistik dan potret diri yang positif. Ini hanyalah sedikit jenis meditasi.
Apa manfaat dari meditasi?
Dengan membangun kebiasaan baik dari batin dalam meditasi, perilaku kehidupan sehari-hari kita secara bertahap berubah. Amarah kita teratasi, kita jadi lebih baik dalam membuat keputusan dan sedikit ketidakpuasan dan kegelisahan. Hasil dari meditasi dapat dialami sekarang. Tetapi, kita seharusnya selalu mencoba memiliki motivasi yang lebih luas dan terarah untuk bermeditasi daripada hanya kebahagian kita sekarang. Bila kita membangkitkan motivasi untuk bermeditasi guna menyiapkan kehidupan akan datang, atau mencapai pembebasan dari roda samsara, atau mencapai pencerahan yang bermanfaat bagi semua mahluk, maka secara alamiah batin kita juga akan damai. Sebagai tambahan, kita akan dapat meraih tujuan tinggi dan mulia ini.
Sangat bermanfaat memiliki praktik meditasi teratur, bahkan untuk waktu pendek tiap hari. Jangan berpikir, "Saya kan orang kerja. Saya tidak bisa meditasi. Hal itu pekerjaan bhikkhu dan bhikkhuni." Tidak demikian! Bila meditasi membantu kita, kita seharusnya meluangkan waktu untuk meditasi setiap hari. Bahkan bila kita tidak ingin bermeditasi, adalah penting untuk menyediakan sedikit "waktu tenang" bagi kita tiap hari: waktu dimana kita duduk dan membayangkan apa yang kita lakukan dan mengapa, waktu dimana kita membaca buku Dharma atau membaca sutra. Amat sangat penting kita belajar menyukai diri sendiri dan bahagia dalam kesendirian. Mengalokasikan waktu tenang, lebih diutamakan pada pagi hari sebelum kegiatan hari itu berlangsung, adalah perlu, khususnya dalam masyarakat modern dimana orang-orang sangat sibuk. Kita selalu memiliki waktu untuk memberi makan tubuh kita; kita tidak pernah melewatkan makanan karena kita memandangnya penting. Seperti halnya, kita seharusnya menyediakan waktu untuk memberi makan batin kita dan "rohani" kita juga, karena hal itu juga penting.
Apakah seseorang bisa mendapatkan kekuatan gaib melalui praktik Buddhisme? Apakah itu tujuan yang berharga untuk dicapai?
Ya, bisa, tetapi hal itu bukanlah tujuan utama praktik. Beberapa orang sangat senang akan prospek memiliki kekuatan gaib. "Tunggu sampai saya ceritakan pada temanku tentang ini! Tiap orang akan berpikir saya ini spesial dan akan mendatangiku untuk meminta nasehat. Saya akan ternama dan terhormat." Sebuah motivasi egois untuk menjadi seseorang yang gaib! Bila kita masih marah dan tidak dapat mengendalikan apa yang kita katakan, pikirkan dan lakukan, apa gunanya mengejar hal-hal gaib? Hal itu bahkan dapat menjadi gangguan bagi praktik kita karena kita terpasung oleh kesenangan dan ketenaran. Jauh lebih bermanfaat sekarang dan kebahagiaan kehidupan yang akan datang untuk berkonsentrasi menjadi orang baik yang memiliki sikap mementingkan orang lain.
Suatu ketika seorang anak menanyakan apakah saya punya kekuatan gaib. Dapatkah saya membengkokkan sendok melalui konsentrasi? Dapatkah saya menghentikan jam atau berjalan pada dinding? Saya katakan padanya saya tidak bisa, dan bahkan bila saya bisa, apa gunanya? Apakah itu mengurangi penderitaan di dunia ini? Orang yang sendoknya saya bengkokkan akan lebih menderita! Inti dari keberadaan manusia bukanlah membangun ego kita tetapi mengembangkan hati yang baik dan rasa tanggung jawab universal untuk perdamaian dunia. Kebaikan-cinta adalah keajaiban sesungguhnya.
Bila seseorang memiliki hati yang baik, maka mengembangkan hal-hal gaib dapat bermanfaat bagi yang lain. Praktisi tingkat tinggi tidak kemana-mana mengiklankan kekuatan gaib mereka. Nyatanya, kebanyakan dari mereka menolaknya dan menjadi sangat sederhana. Sang Buddha melarang penunjukkan pada umum kekuatan gaib dan hanya bisa dilakukan untuk memberi manfaat bagi yang lain. Orang yang sederhana sesungguhnya lebih mengesankan daripada orang sombong: ketenteraman mereka dan rasa hormat pada yang lain bersinar. Seseorang yang mengalahkan kesombongan, yang memiliki sikap baik dan cinta pada yang lain, dan yang mengembangkan kebijaksanaannya adalah seseorang yang dapat kita percayai. Orang seperti ini bekerja demi manfaat yang lain, bukan untuk gengsi dan kekayaan. Kita dapat bersandar pada orang seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...