Anumodana Penerjemah : Tim Sekber PMVBI (Sdr. Amri, S.E.)
KELAHIRAN KEMBALI vs PENCIPTAAN
Kelahiran kembali berkaitan dengan batin seseorang yang mengambil tubuh yang baru. Tubuh dan batin kita adalah dua hal terpisah: tubuh adalah zat dan terbuat dari atom. Batin berarti semua pengalaman emosi dan pencerapan kita, dan tidak berbentuk. Ketika tubuh dan batin bersatu, kita hidup, saat kematian, keduanya terpisah. Tubuh menjadi mayat, dan batin berlanjut dengan menempati tubuh lain.
Tiap kejadian dari batin adalah kelanjutan dari kejadian sebelumnya: siapa kita dan apa yang kita pikirkan dan rasakan tergantung dari siapa kita kemarin. Batin kita sekarang adalah kelanjutan dari batin kita kemarin. Itulah sebabnya kita dapat mengingat apa yang terjadi pada kita di masa lalu. Satu kejadian dari batin kita disebabkan oleh kejadian sebelumnya dari batin kita. Kelanjutan ini dapat dilacak balik saat kita kecil dan bahkan ke batin kita ketika kita berupa janin di rahim ibu. Bahkan sebelum jadi janin pun, arus batin kita ada: saat sebelumnya bergabung dengan tubuh lain.
Tiada permulaan untuk batin kita. Siapa yang bilang kalau harus ada permulaan? Kelanjutan batin kita tidak terbatas. Ini mungkin konsep yang sulit dimengerti awalnya, namun bila kita gunakan contoh garis bilangan, maka konsep ini lebih mudah. Dari posisi"0", melihat ke kiri, tidak ada bilangan negatif pertama, dan melihat ke kanan tidak ada bilangan terakhir yang tertinggi. Satu yang lebih selalu dapat ditambahkan. Dalam cara yang sama, arus batin kita tiada berawal dan tiada berakhir. Kita semua memiliki jumlah tidak terbatas akan kelahiran masa lalu, dan batin kita akan terus berlanjut tidak terbatas. Tetapi, dengan menyucikan arus batin kita, kita dapat membuat keberadaan kita yang akan datang lebih baik daripada sekarang.
Sesungguhnya, sangat tidak mungkin bagi arus batin kita untuk berawal. Oleh karena tiap kejadian dari batin disebabkan oleh kejadian sebelumnya, jika ada permulaan, maka dapat berarti bahwa kejadian pertama dari batin tidak memiliki penyebab atau disebabkan oleh sesuatu yang lain di luar kejadian sebelumnya dari batin. Kedua alternatif tersebut adalah tidak mungkin, batin hanya dapat diproduksi oleh kejadian sebelumnya dari batin dalam rangkaian yang sama.
Apa yang menghubungkan kehidupan seseorang dengan yang akan datang? Apakah ada roh, atma, aku, atau pribadi nyata yang pergi dari satu kehidupan ke yang lain?
Batin kita memiliki tingkatan kasar dan halus. Rasa kesadaran yang melihat, mendengar, membaui, mencicipi, merasakan sensasi sentuhan, dan kesadaran mental yang kasar, yang selalu sibuk memikirkan ini dan itu, berfungsi sangat aktif ketika kita hidup. Pada saat kematian, mereka berhenti berfungsi dan terserap ke dalam kesadaran mental yang halus. Batin halus ini menunjang benih perbuatan yang telah kita lakukan. Adalah batin halus ini meninggalkan tubuh, masuk ke alam antara (alam bardo) dan akhirnya terlahir kembali di tubuh lain saat "konsepsi", kesadaran indera kasar dan kesadaran mental kasar muncul lagi, dan orang ini melihat, mendengar, berpikir, dll. Batin halus ini, yang pergi dari satu kehidupan ke yang akan datang, adalah fenomena yang berubah terus menerus. Untuk alasan ini, tiada roh, atma, aku, atau pribadi nyata, maka dari itu Sang Buddha mengajarkan doktrin ketanpaakuan.
Sesuatu yang tercipta timbul dari sebab yang mampu memproduksinya. Sesuatu tidak dapat diciptakan dari ketiadaan. Bentuk fisik dunia diproduksi oleh kejadian sebelumnya. Ilmu pengetahuan sedang meneliti ini. Mereka mungkin menemukan bahwa pada awalnya alam semesta kita, ada elemen fisik yang halus yang mana dari itu alam semesta tercipta. Elemen-elemen fisik halus ini, pada gilirannya, adalah kelanjutan dari alam semesta yang muncul sebelum kita. Jadi, kita dapat melacak (kilas balik) kelanjutan dari bentuk ini secara tidak terbatas.
Saat ini, batin kita dikaburkan oleh ketidaktahuan, membuat kita sulit mengingat masa lampau. Juga, banyak perubahan terjadi dalam tubuh dan batin kita saat kita meninggal dan lahir kembali, membuat pengingatan kembali menjadi sulit. Tetapi, kenyataan bahwa kita tidak bisa mengingat sesuatu, bukan berarti hal itu tidak ada. Terkadang kita bahkan tidak dapat mengingat dimana kita meletakkan kunci mobil kita! Tidak dapat pula kita mengingat makan malam kita sebulan yang lalu!
Ada orang-orang yang dapat mengingat kehidupan lampaunya. Dalam masyarakat Tibet, ada sistem pengenalan reinkarnasi dari guru dengan realisasi yang tinggi. Kerap kali, sebagai anak kecil, orang-orang ini akan mengenal teman atau barang miliknya di kehidupan sebelumnya. Beberapa orang biasa juga dapat mengingat masa lalunya, mungkin melalui meditasi atau hipnotis.
Tidak. Yang penting adalah bagaimana kita hidup sekarang. Mengetahui bagaimana kita di masa lalu hanya berguna jika hal itu membantu kita membangkitkan kebulatan tekad yang kuat untuk menghindari perbuatan negatif dan keluar dari perputaran roda samsara. Mencoba mencari tahu siapa kita di masa lalu hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu tidaklah berguna. Hal itu bahkan dapat mendorong kesombongan kita: "Wah saya dulu seorang raja. Saya terkenal dan berbakat. Saya Einstein!" Lalu apa?! Sebenarnya, kita telah pernah menjadi apa saja dan melakukan apa saja di masa lalu di alam samsara ini. Yang penting sekarang adalah kita menyucikan potensi negatif yang kita ciptakan sebelumnya, menghindari menciptakannya lagi, dan mengeluarkan energi untuk menghimpun potensi positif dan mengembangkan kualitas baik kita.
Ada pepatah Tibet: "Jika kamu ingin tahu kehidupanmu yang lalu, lihatlah tubuhmu sekarang. Jika kamu ingin tahu kehidupanmu di masa mendatang, lihatlah batinmu saat ini." Kita menerima kelahiran kembali sekarang sebagai hasil dari perbuatan masa lalu kita. Terlahir sebagai manusia adalah keberuntungan dan penyebabnya diciptakan oleh kita yang menjaga moral dengan baik di masa lalu. Di sisi lain, kelahiran kita mendatang ditentukan oleh perbuatan yang kita lakukan sekarang, dan batinlah yang memotivasi perbuatan kita lainnya. Jadi, dengan melihat sikap kita sekarang dan meneliti apakah bajik atau non-bajik, kita dapat berkesimpulan kelahiran kita nanti seperti apa. Kita tidak perlu pergi ke peramal untuk bertanya jadi apa kita nanti: sederhana saja kita melihat jejak yang kita tinggalkan dalam rangkaian mental oleh perbuatan yang kita lakukan sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar