Anumodana Penerjemah : Tim Sekber PMVBI (Sdr. Amri, S.E.)
WANITA & DHARMA
Menurut Vajrayana ya. Dalam Theravada dan umumnya Mahayana, diyakini bahwa meski seseorang dapat meraih pembebasan dengan tubuh wanita, untuk mencapai pencerahan, orang itu harus memiliki tubuh laki-laki di kelahirannya yang terakhir. Namun, menurut praktik tantra, baik laki-laki maupun wanita secara sama dapat mencapai pencerahan. Yang Mulia Dalai Lama berulangkali menekankan hal ini.
Mengapa lebih sedikit wanita menjadi praktisi yang ditahbiskan dan mengapa wanita lebih sedikit dihormati daripada laki-laki?
Pada kebudayaan kebanyakan, kegiatan wanita lebih terbatas dan posisi sosial mereka lebih rendah daripada laki-laki. Jadi pada zaman India kuno, dan maka Sang Buddha mengatur wanita duduk di belakang laki-laki dan dilayani setelah laki-laki. Ini mengenai budaya sosial, dan tidak menunjukkan kecerdasan atau kemampuan wanita, kenyataannya, ketika laki-laki mewakili aspek metode jalan menuju pencerahan, wanita adalah simbol aspek kebijaksanaan!
Tentu saja! Dugaan yang mengatakan tidak bisa hanyalah tahyul belaka.
Itu sepenuhnya tergantung dari individu. Bagi beberapa wanita, siklus menstruasi mereka menyebabkan banyak perubahan emosi. Tapi mereka dapat belajar mengatasinya. Bagaimanapun, laki-laki emosinya dapat berubah-ubah juga! Saya percaya bahwa satu dari hal utama yang menghalangi wanita adalah konsep diri dan kepercayaan diri yang terbatas. Jika kita berpikir kita tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik, maka kita bahkan tidak mencoba. Betapa sia-sianya potensi kita sebagai manusia! Sepanjang kita manusia dengan kecerdasan manusia, dan bertemu tidak saja dengan Dharma tetapi juga memiliki semua kondisi yang diperlukan untuk praktik dan mendapatkan realisasi, mari lakukan hal itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar