Perayaan Waisak 2556 oleh keluarga Buddhayana Indonesia
dengan pagelaran seni budaya Buddhist di ballroom SSCC, Pakuwon. Tamu
kehormatan KH Syaifullah Yusuf wakil gubernur Jawa Timur, bupati
Mojokerto dan bupati Probolinggo bersama umat Buddha menikmati suguhan
teatrikal Jaya Manggala Gatha.
Untaian lagu bernuansa Buddhis yang mengagungkan kebesaran sang
Buddha membahana begitu merdu dan menyejukkan hati. Atraksi tarian
maupun teatrikal yang dimainkan oleh muda-mudi vihara Buddhayana sarat
pesan moral dalam mengarungi kehidupan berkeluarga serta bermasyarakat.
Pembukaan pagelaran seni budaya Buddhist dibuka oleh bhiksu Nyana Dhiro
dengan pemukulan tambur dan pembacaan paritta oleh bhiksu Nyanavira.
Dalam
siraman rohaninya, bhiksu sejuta umat asal Mojokerto ini mengharapkan
umat Buddha agar senantiasa introspeksi dan mawas diri. “Manusia harus
memanfaatkan kesempatan hidup di dunia yang begitu singkat dengan
berjuang melepaskan keterikatan dan penderitaan batin melalui berbuat
kebajikan untuk membebaskan diri dari samsara. Melalui kesadaran diri
dengan eling lan waspada sebagai mawas diri dan introspeksi diri melalui
perenungan diri menuju pandangan terang serta kebebasan sejati Nibbana”
pesan Bhiksu Viriyanadi Mahathera, Presidium Sangha Agung Indonesia.
Hidup harmoni dalam berbagai keanekaragaman pun memperoleh respon
positif dari Gus Ipul dengan menyanyikan lagu Indonesia tanah air beta.
“Kita hidup dalam beragam pikiran, seni budaya dan politik di
masyarakat. Dengan perbedaan akan terlihat keindahan dalam kebhinekaan
tunggal ika wujud harmonisasi kehidupan masyarakat Indonesia. Namun.
Saat ini plesetan eling lan waspada dimana waspada terhadap perbuatan
jahat agar tidak ketahuan sebagai bentuk degradasi moral yang harus
dikikis dalam diri sendiri” ujar KH Syaifulah Yusuf, Wagub Jatim.
“Perayaan Waisak merupakan saat yang tepat bagi umat Buddha untuk
menggalang kerukunan dalam mempraktekkan ajaran mulia dalam kehidupan
sehari-hari” harap Slamet, Pembimas Buddha Depag Jatim.“Momentum Waisak ini menjadi awal yang baik bagi terwujudnya
kebersamaan dan keharmonisan umat Buddha yang dapat menjadi berkah bagi
umat manusia dan semua mahluk hidup” kata Rudy Budiman, ketua panitia. “
Semoga keluarga Buddhayana Indonesia semakin kompak, bersatu dan
bekerjasama mewujudkan keharmonisan umat Buddha di Indonesia” himbau
Irwan Pontoh, ketua MBI Jatim.
Teatrikal Maha Jaya Manggala Gatha menceritakan perjalanan Siddharta
Gautama menjadi Buddha melalui perjalanan berliku-liku. Sang Buddha
bersua dengan Alawatha raksasa yang memiliki kebencian dan
keangkaramurkaan, lalu bersua Angulimala sang pembunuh 999 manusia yang
akhirnya bertobat menjadi pengikut Budha. Kemudian bersua dengan Cincha
memfitnah sang Budha telah menghamilinya, berlanjut bersua dengan
Sancakha orator hebat yang kalah berdebat dengan sang Buddha. Dan bersua
dengan Brahmapakha sang Raja yang serakah kekuasaan.
Hikmah teatrikal tersebut agar manusia mengendalikan sifat mara atau kekotoran batin yaitu kebencian, keserakahan, keirihatian, kegelapan batin dengan merawat sifat paramita yaitu cinta kasih, welas asih, simpatik, penerangan batin dalam diri pribadi masing-masing sesuai dengan ajaran Buddha. Upaya menghadapi berbagai rintangan hidup dengan sikap mawas dan introspeksi diri menuju masa depan yang ceria. Sudahkah, anda mempraktekkan sifat Ketuhanan menuju keharmonisan hidup? Segenap Pimpinan, Staff dan Redaksi News. Manycome.com mengucapkan: Selamat hari raya Tri Suci Waisak 2556 BE
Sabbe Sukkhita Hontu, Sarwa Manggalam!
Hikmah teatrikal tersebut agar manusia mengendalikan sifat mara atau kekotoran batin yaitu kebencian, keserakahan, keirihatian, kegelapan batin dengan merawat sifat paramita yaitu cinta kasih, welas asih, simpatik, penerangan batin dalam diri pribadi masing-masing sesuai dengan ajaran Buddha. Upaya menghadapi berbagai rintangan hidup dengan sikap mawas dan introspeksi diri menuju masa depan yang ceria. Sudahkah, anda mempraktekkan sifat Ketuhanan menuju keharmonisan hidup? Segenap Pimpinan, Staff dan Redaksi News. Manycome.com mengucapkan: Selamat hari raya Tri Suci Waisak 2556 BE
Sabbe Sukkhita Hontu, Sarwa Manggalam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar